Senin, 03 Maret 2014

Tugas Paper Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi Green Computing Pada Perusahaan Google


Tugas Paper Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Green Computing Pada Perusahaan Google




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy5CWnjKDDxtYYXyC2jjKjYU1xv-toZqDi5hrIpyKfWvghoye-5nbfI7geKFJLI8wVavBY3Z3tb0CnngPVq9DaXD3sf_TJ8aZSzVPevYyXJuA0a1BaG3fLPs6IhamTMyPY9kjdFbQO1D57/s1600/392376_20121206044233.gif





NamaKelompok
Christian Tang                     (1501170822)
Rahman                                (1501167746)
Martin Sinaga                      (1501172191)
Hans Sihuandy                    (1501158464)
Susan Prasetio                    (1501143632)
Abstrak

                  Pada zaman modern saat ini, Teknologi semakin maju dan berkembang, dimana teknologi tersebut membantu memudahkan pekerjaaan yang dikerjakan pada kehidupan sehari-hari, sehingga para user terus melakukan inovasi pada bidang teknologi. Salah satu perkembangan teknologi yang diterapkan yaitu pada bidang Teknologi informatika, perkembangan teknologi informatika diliat dari berbagai sudut pandang, salah satunya pada lingkungan sehari-hari. Oleh karena itu maka dibuatkan suatu cara yang disebut Green Computing.Green Computing merupakan suatu cara dimana para user menggunakan suatu perangkat komputerisasi dengan memanfaatkan sumber daya energi sebaik mungkin sehingga menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
                       Paper ini berfokus pada sejarah perkembangan Green Computing , konsep Green Computing, solusi Green Computing, serta contoh perusahaan yang menerapkan Green Computing.
Kata Kunci :Green Computing, Data Center, Prinsip Green Computing







Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
           Teknologi semakin maju dan berkembang bersamaan dengan perkembangan zaman, teknologi telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari dimana teknologi berperan besar dalam berbagai kegiatan yang dikerjakan sehari-hari, oleh karena itu teknologi saat ini berkembang menjadi lebih canggih dan berdasarkan perkembangan teknologi, penggunaan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi dari teknologi tersebut juga sangat besar.
           Salah satu perangkat teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari yaitu komputer, komputer merupakan salah satu perangkat teknologi yang penggunaan energy nya sangat besar sehingga dapat membuat pihak pengguna merasa terbebani dalam faktor penggunaan biaya.
           Oleh karena itu pada zaman modern ini banyak user yang mulai memikirkan cara dalam penghematan energy pada suatu teknologi yang semakin lama semakin lebih canggih, Green Computing merupakan salah satu metode yang diciptakan untuk membantu para user  dalam penghematan energi dan biaya pada zaman modern saat ini, karena dengan melakukan penghematan biaya maka dapat membantu dunia yang kita tempati saat ini menjadi lebih effisien, salah satu nya untuk menghadapi Global Warming.
            Green Computing adalah suatu metode dimana para user menggunakan suatu perangkat komputerisasi dengan memanfaatkan sumber daya energi sebaik mungkin sehingga menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Biasanya Green Computing diterapkan pada lingkungan kerja yang lebih banyak menggunakan energi dalam pengoperasian peralatan elektronik seperti komputer dan peralatan elektronik lain nya.





1.2 Ruang Lingkup
            Ruang Lingkup yang akan dibahas pada Paper ini yaitu terdiri dari :
1.                  Sejarah Green Computing
2.                  Statistik Sampah Elektronik
3.                  Contoh Perusahaan yang menggunakan Green Computing
4.                  Menjelaskan cara dan bagaimana mengajak Client dalam menerapkan Green Computing

1.3 Tujuan dan Manfaat
    1.3.1 Tujuan
            1. Memperkenalkan metode Green Computing
            2. Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai Green Computing
            3. Memberikan informasi data perhitungan mengenai sampah elektronik     
        4. Memberikan contoh mengenai perusahaan yang menggunakan Green Computing

1.3.2 Manfaat
            1. mengajak masyarakat untuk lebih berhemat dalam penggunaan energy
            2. membantu masyarakat untuk lebih efisien

1.4 Metodologi Penelitian
            Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan paper ini yaitu menggunakan metode studi pustaka, dengan melakukan pencarian pada situs-situs pengetahuan pada mesin pencarian (browser)

1.5 Sistematika Penulisan
            BAB 1 : Pendahuluan
            Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat pda paper, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan mengenai  Green Computing.

                BAB 2 : LANDASAN TEORI
            Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori umum mengenai Green Computing berdasarkan pengertian para ahli yang membahas teori  Green Computing, dimana teori tersebut dapat membantu untuk memberikan penjelasan yang bermanfaat
               
                BAB 3 : Pembahasan Green Computing
            Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah Green Computing, statistik sampah elektronik (e-waste), tentang Penghematan Energi yang dilakukan perusahaan, Bagaimana perusahaan tersebut mengajarkan kliennya untuk ikut serta berhemat energy
            Bab 4 : KESIMPULAN
            Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diambil dari penjelasan berdsarkan penjelasan yang telah dicantumkan



















BAB 2
Landasan Teori
Pengertian Green Computing

Green Computing atau Green IT  telah dipelajari sejak dulu dan beberapa ahli telah mengemukakan beberapa teori mengenai Green Computing, beberapa teori Green Computing tersebut adalah:
·            Young Yi “Cara untuk menggunakan komputer lebih berkelanjutan”
·            Wachara Chantatub “Teknologi informasi adalah ramah lingkungan dan hemat energy”
·             San Murugesan “Belajar dan praktek merancang, membuat, menggunakan, dan membuang komputer, server, dan terkait subsistem – seperti monitor, printer, penyimpanan perangkat, dan jaringan dan komunikasi sistem – efisien dan efektif dengan minimal atau tidak berdampak terhadap lingkungan”
·             Jordi Torres “Mengurangi penambahan jumlah dari data/ kerja yang tidak berguna”

            Berdasarkan beberapa teori dari parah ahli yang disebutkan diatas, Green Computing yaitu penciptaan teknologi yang ramah lingkungan yang hemat energi serta pemanfaatan teknologi secara efisien.

PendekatanGreen Computing
Efisiensi Algoritma.
Efisiensi algoritma adalah bagaimana menggunakan suatu sumber daya yang efisien dalam menjalankan sebuah perintah atau algoritma.  Green Computing menekankan efisiensi algoritma untuk pembuatan program, agar sumber daya yang dipergunakan menjadi lebih kecil dan berujung pada penghematan sumber daya. terdapat 2 pendekatan mengenai efisiensi algoritma, yaitu:
·         Kecepatan dalam menjalankan suatu perintah atau algoritma dengan benar. Hal ini dipengaruhi oleh : Banyaknya langkah pemrograman, Besar dan jenis input data, Jenis operasi, Komputer dan kompilator yang ada
·         berapa besarnya memori yang digunakan untuk menjalankan algoritma tersebut. Banyaknya langkah yang digunakan dan jenis variabel data yang dipakai dalam suatu algoritma akan sangat mempengaruhi penggunaan memori. Dalam hal ini, diharapkan dapat memperkirakan seberapa banyak kebutuhan memori yang diperlukan selama proses berlangsung hingga proses selesai dikerjakan. Dengan demikian, dapat disiapkan storage yang memadai agar proses suatu algoritma berjalan tanpa ada hambatan atau kekurangan memori.
Cara untuk mencegah penggunaan algoritma yang tidak baik adalah sebagai berikut:
·         menyesuaikan bahasa pemrograman, tipe, dan alat tempat program berada dengan kebutuhan yang ada
·         Mengurangi langkah langkah dan operator yang tidak perlu dalam pembuatan program
·         Menggunakan Teknik Umum untuk meningkatkan efisiensi pengerjaan algoritma, seperti menggunakan Indexed array atau binary search
·         Penggunaan Dependency Tree dan Spreadsheet
·         Menggunakan cara yang lebih baik dalam mencari  String. Misalnya dengan menggunakan Declarative Notation
·         Menggunakan Hot Spot Analyzer untuk mengetahui tempat tempat dengan performance yang kurang baik (memakan waktu lama untuk dikerjakan) dengan tujuan memperbaiki titik-titik lemah tersebut
·         Melakukan Benchmarking untuk membandingkan performa program dengan program yang terdahulu atau program yang lebih baik
·         Menggunakan Compiled language  daripada Interpreted Languange
·         Melakukan Optimasi pada Compiler atau menggunakan Just In Time Compiler
Virtualisasi
merupakan penggabungan beberapa (dua atau lebih) physical system kedalam sebuah physical system yang lebih besar dan lebih cepat. Setiap image system berisikan sistem operasi dan aplikasi pendukungnya, dan setiap image memiliki sistem operasi yang sama atau sistem operasi yang berbeda.
Mesin virtual sebenarnya bukan merupakan hal yang baru dalam dunia komputer. Virtual machine biasanya dihunakan untuk pembagian hardware yang sama yang diakses banyak program atau untuk memungkinkan perangkat lunak agar lebih portabel di antara berbagai jenis sistem operasi.
Terminal Server
Terminal Server merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan beberapa komputer untuk mengakses server secara langsung, dimana semua proses terjadi di dalam server sedangkan computer yang terkoneksi bisa menikmati operating system, storage, bahkan device yang ada pada server tersebut. Jika konsep ini digabungkan dengan menggunakan thin client (yang memiliki penggunaan energy 8 kali lebih kecil), maka efisiensi energyakan dapat ditingkatkan
Power Management
Untuk menurunkan pemakaian energy pada computer, terdapat fasilitas Power Management yang memungkinkan operating system untuk mengkases aspek aspek yang berhubungan dengan powersaving dari hardware yang ada di computer tersebut. Hal ini memungkinkan system untuk mematikan komponen secara otomatis, seperti monitor dan hard drive setelah waktu tertentu. Contoh yang paling bisa kita lihat adalah hibernate, dimana sebagian besar komponen (Processor dan RAM) dimatikan.  Komponen yang dapat ditekan penggunaan energinya adalah:
·         Power Supply. Power Supply biasanya mempunyai nilai efisiensi antara 70-75%. Untuk menghemat energy, Energy Star (standard efisiensi) menstandardkan Power Supply agar mempunyai efisiensi minimal 80%
·         Storage. Solid State Drive mempunyai tingkat konsumsi yang rendah ketimbang hard disk. Mengurangi konsumsi listrik untuk storage yang besar sembari tetap membuat penyimpanan nya bersifat online adalah sasaran dari penelitian para ahli saat ini
·         Video Card. Video Card dengan kemampuan yang tinggi adalah komponen yang paling banyak memakai energy listrik pada sebuah computer. Untuk itu, gunakanlah VGA on board dan VGA yang mempunyai standar GPU untuk performance per watt
·         Display (monitor). Untuk monitor, pakailah monitor LCD yang memiliki penggunaan listrik lebih rendah daripada monitor CRT , atau sekalian memakai monitor LED
·         Operating System. Operating System dapat memberikan akses kepada power management. Microsoft (contohnya), memberikan akses power management kepada user. Bahkan dalam Windows Vista, power management dapat diatur secara sentral oleh system administrator
Produk dan Material
Dengan meningkatnya kesadaran akanGreen Computing, sebuah standar diperlukan untuk memandu perusahaan-perusahaan hingga perorangan dalam memilih perangkat komputer. Untuk itu, dibentuklah EPEAT (Electronic Product Environmental Assessment Tool) untuk membandingkan produk-produk digital berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan. Selain itu, EPEAT juga menjadi panduan yang jelas dan konsisten bagi produsen digital.
Standar ini membagi produk menjadi tiga kategori, bronze untuk produk yang mencapai semua standar utama, silver untuk produk yang mencapai semua standar utama dan 50% standar pilihan, serta gold untuk produk yang mencapai semua standar utama dan 75% standar pilihan. Standar yang diatur adalah:
·         Standar Materi. Sebuah produk digital harus meminimalisir penggunaan materi yang dapat merusak lingkungan. Materi ini termasuk cadmium, merkuri, timah, hexavalent chromium, dan materi penghambat api yang mengandung bromin. Baterai harus bebas dari timah, cadmium, dan merkuri. Produk juga tidak diperbolehkan mengandung polyvinyl chloride (PVC) kecuali kabel-kabel dan sambungan-sambungan dengan berat kurang dari 25 gram.
·         Standar Daur Ulang.  Sebuah produk minimal harus dapat didaur ulang sebesar 65%. Produsen harus memberikan petunjuk bagi pengguna tentang materi-materi yang membutuhkan penanganan daur ulang khusus. Materi plastik pada produk digital harus dapat didaur ulang sebanyak 5 – 25% kecuali panel sirkuit dan kemasan produk, materi plastik ini juga harus ditandai dengan identifikasi standar ISO. Materi logam harus dapat dipisahkan dengan mudah dari materi plastik. Produk tidak boleh mengandung pelapis atau cat yang tidak dapat didaur atau dipakai ulang.
·         Standar Usia. Produk harus memiliki setidaknya tiga tahun garansi atau layanan servis. Semua komputer pribadi dan laptop harus dapat di upgrade dengan produk-produk yang mudah dicari masyarakat, seperti memory drive, chip, dancard harus dapat diganti atau diperluas. Hal ini juga berarti produk komputer pribadi dan laptop harus memiliki desain yang memungkinkan upgrade komponen-komponen utama. Sparepart harus tersedia selama lima tahun dari masa pembelian dan pembeli harus diberi tahu bagaimana caranya mendapatkan sparepart tersebut.
·         Konservasi Energi. Produk yang sesuai harus memenuhi standar terbaru U.S ENERGY STAR. Produk ini juga harus dapat dipasangkan setidaknya satu jenis aksesoris penghemat energi
·         Pernyataan Publik. Produsen harus mendemonstrasikan pada publik bahwa produknya ramah lingkungan sesuai dengan standar ISO 14001, dan akan lebih baik lagi bila perusahaannya juga dapat memenuhi dan mendemonstrasikan salah satu dari kriteria ISO 14001, European EMAS atau U.S. EPA Performance Track. Produsen juga diharuskan untuk membuat laporan yang memenuhi tiga standar U.S EPA Performance Track atau Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability Reporting Guidelines (2002)
·         Kemasan. Material yang digunakan untuk kemasan harus ditulis. Kemasan tidak boleh mengandung logam berat, kecuali untuk keperluan mendaur ulang isi. Materi yang dapat didaur ulang harus dicantumkan pada kemasan, berikut pula persentasinya jika ada. Materi yang tidak dapat didaur ulang, harus dapat dipisahkan dengan mudah dari kemasan. Dianjurkan setidaknya 90% dari kemasan harus dapat didaur ulang atau dijadikan pupuk. Kemasan sebaiknya mengikuti anjuran dari U.S. EPA Comprehensive Procurement. Selain itu juga dianjurkan agar perusahaan menyediakan jasa gratis yang menerima kemasan untuk didaur ulang atau ditukar dengan suatu produk hasil daur ulang.

Kelebihan dan Kelemahan Green Computing:
• Kelebihan:
a)      Penggunaan energiberkurang dariteknikkomputasi hijauditerjemahkan ke dalamemisi karbondioksida yang lebih rendah, yang berasal daripenguranganbahan bakarfosil yang digunakandalam pembangkit listrikdan transportasi.
b)      Konservasi sumber dayaberarti lebih sedikitenergi yang dibutuhkanuntuk memproduksi, menggunakan, dan membuangproduk.
c)      Menghemat energidan sumber dayamenghemat uang.
d)     Komputasi hijaubahkan termasukmengubahkebijakan pemerintahuntuk mendorongdaur ulang danmenurunkanpenggunaan energiolehindividu dan bisnis.
e)      Mengurangi resikoyang adadalamlaptopseperti kimiadiketahui menyebabkan kanker, kerusakan sarafdan reaksikekebalan tubuhpada manusia.

• Kelemahan:
a)      Komputasi hijau benar-benar bisa cukup mahal.
b)      Beberapa komputer yang hijau mungkin sangat kurang bertenaga.
c)      Perubahan teknologi yang cepat.

Elemen-elemen Green Computing:
1. Sustainability, yaitu daur ulang.
2. Ramah lingkungan
3. Penggunaan energy secara efisien
4. Penggunaan sumber daya secara efisien
5. Mengurangi pekerjaan yang tidak berguna

Green Computing di Data Center
Data center membutuhkan biaya yang besar. Biaya ini dibutuhkan untuk operasional dan maintenance. Permasalah utama adalah untuk: konsumsi listrik, pendingin, dan ruangan.Solusi:
1.      Teknologi server hemat energy
Yaitu pengaturan clock processor, jika task tidak banyak, maka clock processor dikurangi. Hal ini berguna untuk efisiensi kinerja processor.Teknologi ini ada pada Intel (speedstep),AMD(coolnow), Sun Microsystem (coolthread).Keuntungan dengan teknologi adalah: hemat energi, karena panas rendah. Dengan panas rendah, maka energi pendingin yang dibutuhkan juga rendah.
2.      Teknologi virtualization
Yaitu: dari satu mesin bisa ada tiga mesin, secara virtual.Keuntungannya adalah: hemat ruang, energi, kabel, dan optimalisasi mesin.
3.      Teknologi Blade Server
Yaitu teknologi server dengan bentuk fisik horisontal. Bentuk ini dirasa lebih hemat ruang, kabel, danenergi dibanding bila bentuk fisiknya vertikal.
4.      Data Center Power Efficiency Metrics
Merupakan hasil consorsium oleh The Green Grid. Dengan dua parameter: PUE (Power UsageEfficiency), DCE (Data Center Efficiency).Hasil pengukuran Lawrence Berkeley National Labs terhadap 22 data center, menunjukkan nilai PUE antara 1,3 hingga 3,0.
Green Computing di Workstation
Sebaran konsumsi PC paling besar di monitor.Workstation adalah penyedot energi terbesar di perkantoran.Solusi:
1. Teknologi power management, yang terdapat pada BIOS. Melalui ACPI(Advanced Configuration &Power Interface)akan memotong rata-rata 25% konsumsi energi.
2. Tim klien: hanya menggunakan 50% konsumsi energy
3. Ganti dengan laptop, karena konsumsi energi jauh lebih kecil
Green Computing di Lingkungan Kerja
Ada tiga jenis solusi:
1. Skype, solusi voip (dengan Asterisk)
2. Solusi IM (instant messaging)
3. Solusi unified communication (voip + IM)
Keuntungan:
1. Konvergensi data dan suara dalam 1 jaringan berbasis IP
2. Hemat biaya maintenance
3. Hemat biaya operational
4. Hemat biaya energy
5. Hemat space ruang kerja
6. Hemat biaya transportasi Peluang: teleworker, virtual office, teleconference
Green Computing dari diri sendiri
1. Tidak harus selalu membeli komputer baru, gunakan: komputer sewaan, bekas/refurbished, atau komputer lama yang masih dapat di-upgrade.
2. Selalu mencari solusi software terlebih dahulu.
3. Teliti dalam membeli perangkat, pastikan lulus uji hemat energi dan lingkungan.
4. Gunakan layar monitor sesuai dengan kebutuhan.
5. Gunakan monitor LCD daripada CRT, karena lebih hemat energi.
6. Hindari mencetak e-mail atau dokumen elektronik.
7. Gunakan e-mail untuk menggantikan fax dan sirkulasi dokumen.
8. Cetak dokumen yang tidak terlalu penting bolak-balik.
9. Gunakan kertas daur ulang untuk mencetak.
10. Perkecil ukuran font dan spasi.
11. Gunakan printer inkjet daripada laser jet.
12. Matikan komputer/alat-alat lain yang tidak bekerja pada malam hari maupun akhir minggu.
13. Gunakan remote admin ke server daripada menggunakan monitor.
14. Optimalisasi penggunaan komputer, minimalkan penggunaan komputer untuk hal-hal yang tidak penting.
Macam-macam fakta tentang green computing:
1. Menurut penelitian, jika sekitar 20 persen saja meeting-meeting di Uni Eropa diganti dengan videoconference, maka akan menghemat sekitar 22,3 juta ton CO2
2. apabila 100 juta pelanggan mendapatkan tagihan telepon mereka secara online, maka bias menghemat 109.100 ton CO2 dibanding mereka harus mengunjungi kantor-kantor pelayanan telepondan mendapatkan tagihan tersebut dalam bentuk kertas
3. ketika 193 juta pajak ditagihkan melalui online menggunakan website, akan menghemat 195.000 tonCO2
4. Ketika Satu Buah PC diproduksi, maka akan membutuhkan 1,7 juta bahan baku dan air
5. pada tahun 1997 umur rata-rata komputer bisa mencapai 6 tahun, namun pada tahun 2005 hanyamencapai 2 tahun
6. Kurang lebih rata-rata 30 persen energi listrik terbuang sia-sia ketika komputer yang tidak digunakandibiarkan tetap hidup
7. jika satu orang pegawai bekerja dirumah secara online ataupun offline dalam mengerjakan tugaskantornya menggunakan komputer, bisa menghemat CO2 dan membantu pemulihan udara dari polusi,dibanding ia memerlukan transportasi untuk mencapai kantornya
8. Setiap perorangan maupun lembaga perusahaan melakukan efisiensi dan melakukan greencomputing maka emisi CO2 dapat dikurangi
9. Apabila ada hardware maupun software komputer yang bisa mematikan secara otomatis perangkat-perangkat elektronik yang tidak digunakan, maka akan mengurangi emisi CO2
10. deforestasi dan emisi polusi akan berkurang ketika media cetak di konversi ke media digital
11. Teknologi EV-DO Rev B bisa menghemat hingga 70 persen energi listrik
12. Pada tahun 2004 kurang lebih 183 juta komputer diseluruh dunia terjual atau meningkat 11,6 persendari 2003
13. Pada tahun 2010, diperkirakan akan ada 716 juta komputer yang digunakan (178 juta di Cina dan 80 juta di India)
14. Laptop menggunakan sekitar lima kali lebih irit listrik di banding komputer desktop
15. 1,7 juta komputer di Inggris sering tidak dimatikan pada malam hari atau setiap akhir pekan, hal iniberdampak pada meningkatnya emisi CO2 hingga 700.000 ton




BAB 3
PEMBAHASAN GREEN COMPUTING

            Ide green computing sendiri mulai dirintis tahun 1990-an, yang dimana mulai terasa pemborosan energi yang ada. Kabar buruknya, banyak sumber energi yang kita pakai sekarang ini merupakan jenis yang tidak dapat diperbarui, seperti penggunaan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) yang jelas-jelas menggunakan bahan bakar fosil yang membutuhkan jutaan tahun untuk pembentukannya. Demikian juga PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.
Sejarah Green Computing
            Untuk mendukung green computing, dibentuklah sebuah badan di Amerika Serikat yang bernama US Environmental Protection Agency (US EPA) pada tahun 1992. Dan beberapa peralatan elektronik dan komputer yang telah berusaha mengefisiensikan penggunaan energi dilabeli dengan stiker “Energy Star”. Dan di stiker “Energy Star” pun ada tanda rating-nya, yang dimana penggunaan energi yang paling efisien akan diganjar dengan rating besar. Salah satu untuk menaikkan ratingEnergy Star” adalah dengan menambahkan fitur Sleep Mode, yang dimana bisa mematikan peralatan itu sendiri apabila tidak digunakan oleh pengguna dalam jangka waktu tertentu. Namun pada tahun 2007, direvisilah standar “Energy Star”, yang dimana perusahaan manufaktur peralatan elektronik dan komputer juga harus memperhatikan hal-hal berikut seperti pengurangan sampah elektronik atau e-waste, virtualisasi resource sejumlah server, pendataan biaya pemakaian energi, dll.
            Di sisi lain, gebrakan penting dalam sejarah green computing adalah pembentukan Kyoto Protocol pada tahun 1997, yang bertujuan menekan emisi karbon. Aturan ini membuat perusahaan manufaktur peralatan elektronik dan komputer menghitung pemakaian listrik selama pengoperasian pabriknya dan menentukan jumlah emisi karbon dioksida yang terbuang demi menindaklanjuti solusinya.
            Pengefisienan energi ternyata tak cukup untuk sebuah program green computing, maka dibentuklah kebijakan Restriction of Hazardous Substances (RoHS) oleh Uni Eropa pada Februari 2003. Kebijakan ini melarang penggunaan material yang berbahaya bagi lingkungan pada setiap peralatan elektronik dan komputer seperti timbal, cadmium, merkuri, dll. Tak puas sampai di situ, dibentuk juga program yang bernama Waste Electrical and Electronic Equipment Directive (WEEE) pada tahun 2005, yang bertujuan mengelola pengumpulan dan daur ulang sampah elektronik.
            Di Amerika Serikat sendiri ada juga standar lainnya selain "Energy Star", yaitu Electronic Products Environmental Assessment (EPEAT), yang dimana akan memberikan insentif pasar sebesar 60 miliar dolar Amerika untuk perusahaan yang bisa memproduksi peralatan yang tak hanya memininalkan penggunaan energi, tetapi juga memininalkan perawatan dan mempunyai masa pakai yang panjang.
Statistik sampah elektronik (e-waste)
            Demikian parahnya keadaan lingkungan saat ini, 80-85% peralatan elektronik dibuang sembarangan di Tempat Pembuangan Akhir yang sebenarnya dapat mencemarkan udara berupa racun. Di Amerika Serikat sendiri, e-waste mewakili 2% dari total pembuangan sampah, namun mewakili 70% dari sampah beracun. Jumlah timbal yang besar di peralatan elektronik menyebabkan kerusakan syaraf tubuh manusia, darah dan ginjal. Di seluruh dunia, ada sekitar 20-50 juta ton sampah elektronik dibuang setiap tahunnya. Di antara sampah elektronik yang dibuang, ponsel mengandung banyak logam berharga seperti emas dan perak. Sampai saat ini, baru 1/8 sampah elektronik yang dapat diperbarui. Dan masih banyak lagi.
Tentang Penghematan Energi yang dilakukan Google
            Google, salah satu perusahaan IT terbesar di dunia, telah menyadari bahwa biaya operasional perusahaannya dapat ditekan semaksimal mungkin dengan penerapan green computing, Segala aspek energi tak luput dari penghematan yang telah dilakukan Google. Berikut beberapa upaya penghematan kontinu yang telah dilakukan Google.
            Pertama, penggunaan energi di Data Center Google. Menurut Google, mereka mengklaim hanya menggunakan separuh dari energi yang digunakan di data center lain dengan kemampuan dan performa yang sama. Untuk mewujudkan hal ini, Google selalu mengawasi penggunaan energi oleh server secara realtime, mengatur sirkulasi udara, bahkan menghindari penggunaan AC.
            Kedua, sumber energi. Google diklaim telah memaksimalkan energi terbarukan seperti energi angin dan surya (matahari) untuk data center mereka dan juga kantor-kantornya.
            Ketiga, aktivitas yang hemat energi. Google mengklaim telah memboyong karyawannya di seluruh dunia untuk menerapkan energi terbarukan di kantor-kantor mereka di seluruh dunia dan melestarikan bersepeda untuk bekerja (bike to work).
            Keempat, desain bangunan di kantor-kantor Google di seluruh dunia. Tak hanya aktivitas yang hemat energi yang diembani karyawannya, tetapi juga struktur bangunannya yang harus nyaman sepanjang hari dan mempunyai pencahayaan yang cukup pada siang dan malam hari serta meminimalkan penggunaan lampu terutama di siang hari.
            Di samping upaya-upaya itu, Google juga berupaya meminimalkan pembelian baru peralatan yang digunakan untuk mendukung siklus hidup Google, dan bahkan semaksimal mungkin merekondisikan peralatan-peralatan yang rusak sehingga masih tetap digunakan dalam waktu yang lama. Atas usaha penghematan energi yang dilakukan Google, Google diganjar berbagai sertifikat-sertifikat yang berkaitan dengan lingkungan, seperti ISO 14001, OHSAS 18001 dan ISO 50001.
Bagaimana Google mengajarkan kliennya untuk ikut serta berhemat energi
            Google tak hanya mementingkan diri sendiri dalam berhemat energi, tetapi juga orang lain yang menggunakan produk Google, khususnya dalam hal cloud computing. Beberapa contoh tersebut adalah:
            Pertama, penerapan cloud storage. Google mengajak para stakeholders untuk ikut serta berhemat energi dengan menggunakan penyimpanan data melalui jaringan internet (cloud). Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kehilangan data di media simpan pribadi masing-masing penggunanya. Dan Google sendiri pun menyimpan data secara redundan di beberapa data center untuk file pengguna yang sama. Hal ini bertujuan jika salah satu data center mengalami kerusakan / bencana, masih ada cadangannya di data center di tempat lain. Keuntungan lainnya yang bisa dirasakan pengguna adalah kemudahan untuk mengakses data di manapun dan kapanpun, jadi tidak ada lagi cerita ketinggalan media simpan.
            Kedua, penerapan cloud apps. Tahukah anda bahwa setiap komputer kira-kira membutuhkan 80 GB di hard disknya hanya untuk menampung aplikasi? Melalui Google Apps, pengguna tidak perlu dipusingkan dengan itu. Semua aplikasi yang dijalankan akan ditampilkan berbasis web. Dengan demikian, tidak ada lagi cerita kerusakan software di komputernya.
            Ketiga, Chromebook. Berbeda dengan laptop lainnya, laptop besutan Google ini tidak menggunakan hard disk yang berkapasitas besar, melainkan hanya menggunakan SSD berkapasitas 32-64 GB. Dan kapasitas seperti ini hanya muat untuk sistem operasi dan beberapa aplikasi pendukung cloud computing. Hal ini sengaja dilakukan oleh Google untuk memotivasi pengguna untuk menyimpan segalanya melalui jaringan internet (cloud).
            Dengan penerapan cloud computing, risiko kehilangan data dan keribetan instalasi aplikasi di komputer dapat diminimalisir. Upaya-upaya tersebut juga telah menunjukkan kepedulian bagi Google dan orang lain untuk berupaya menghemat energi.






BAB 4
KESIMPULAN
            Dari sekian banyak usaha-usaha penghematan yang dilakukan Google, tampaknya Google benar-benar serius dalam mendukung aktivitas green computing, sambil menghemat biaya operasionalnya.
            Pepatah berkata,
            "Sedikit-sedikit lama kelamaan akan menjadi bukit"
            Pepatah tersebut menunjukkan bahwa dampak besar dapat dimulai dari hal-hal kecil. Dan ini juga bisa diterapkan dalam upaya penghematan energi. Jadi, mulailah dari hal-hal kecil, seperti mematikan lampu di siang hari dan menggunakan lanpu hemat energi yang dampaknya pada penggunaan energi yang sedikit. Penghematan energi juga dampaknya akan dirasakan oleh anak cucu kita di kemudian hari.

REFERENSI
http://www.brighthub.com/environment/green-computing/articles/71176.aspx
http://www.dosomething.org/actnow/tipsandtools/11-facts-about-e-waste
https://www.google.com/green/
http://www.scribd.com/doc/104932142/Artikel-Green-Computing


www.binus.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar