Selasa, 03 Juni 2014

BUSINESS INTELLIGENCE PADA PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk


Tugas Paper Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
BUSINESS INTELLIGENCE PADA PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk





Nama Kelompok :
Christian Tang (1501170822)
Rahman (1501167746)
Martin Sinaga (1501172191)
Hans Sihuandy (1501158464)
Susan Prasetio (1501143632)



Abstrak
Saat ini penerapan Business Intelligence begitu banyak karena membawa manfaat yang besar bagi perusahaan. Saat ini penerapan Business Intelligence banyak dipakai pada perbankan, tempat-tempat usaha, dan lain-lain.
Dengan penerapan Business Intelligence pada perusahaan, diharapkan manajemen informasi akan dengan mudah diatur seperti pembuatan laporan, pengisian data-data baru, dan lain-lain. Untuk hal ini pada perbankan, Business Intelligence dapat dipakai untuk mengelola data-data yang begitu sensitif seperti data rekening nasabah, laporan keuangan, dan lain-lain.
Dalam penerapannya seperti ATM, ATM akan dikoneksikan dengan server database rekening yang tersebar di mana-mana. Dan isi server satu dengan yang lain akan sama sebagai backup seandainya salah satu server mengalami masalah.











BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pada kemajuan teknologi saat ini, perusahaan membutuhkan suatu metode yang dapat mengendalikan jumlah data yang digunakan dan dibutuhkan oleh suatu perusahaan. hal tersebut berguna untuk membantu perusahaan dalam mempermudah  pihak-pihak perusahaan menerima dan mengendalikan data yang dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan kinerja suatu karyawan di tiap divisi yang ada di perusahaan tersebut.
Perusahaan melakukan penyimpanan data pada suatu database, namun data yang disimpan tersebut masih memiliki kelemahan disaat data tersebut ingin dipresentasikan. Oleh karena itu pihak perusahaan khusus nya perusahaan perbankan, menggunakan suatu metode yang dikenal sebagai Business Intelligence.
Business Intelligence merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan ekstrasi data yang dimiliki suatu perusahaan dan dikelompokan menjadi beberapa kelompok, data yang dikelompokan tersebut dimasukan pada suatu data warehouse.
Data yang dimasukan ke dalam data warehouse digunakan oleh pihak perusahaan sebagai acuan dalam melakukan analisa mengenai perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. data yang diolah tersebut diringkas agar dapat memudahkan pihak perusahaan menyampaikan penjelasan pada pihak nasabah atau pihak customer yang melakukan transaksi pada perusahaan.

1.2  Ruang Lingkup
       Pada pembuatan paper ini, ditentukan batasan-batasan yang akan dibahas, batasan-batasan tersebut terdiri dari:
1.      Sejarah/latar belakang  PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk
2.      Penerapan Business Intelligence pada PT Bank Mnadiri (PERSERO) Tbk
3.      Dampak daripada penerapan Business Intelligence
4.      Contoh Perusahaan yang menerapkan Business Intelligence.


1.3  Tujuan dan Manfaat
1.3.1        Tujuan

1.      Mempelajari dan menganalisa Business Intelligence.
2.      Mempelajari sistem yang digunakan.
3.      Menjelaskan pengertian dari Business Intelligence.
1.3.2        Manfaat
1.      Mengetahui isi dari pembahasan bagi kaum awam.
2.      Mendapatkan benefit dari penerapan Business Intelligence.
3.      Menganalisa lebih dalam penerapan Business Intelligence.

1.4  Metodologi Penulisan
      Pada penulisan paper ini, diterapkan suatu metodologi studi pustaka yang dimana mengambil informasi yang dibutuhkan menggunakan mesin pencari (browser) yang terkoneksi dengan media jaringan informasi (internet).



BAB 2
LANDASAN TEORI
Dalam penerapan  Business Intelligence di berbagai bidang maupun perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama tanpa terkecuali. Istilah intelijen bisnis (bahasa Inggris: business intelligence, BI) merujuk pada teknologi, aplikasi, serta praktik pengumpulan, integrasi, analisis, serta presentasi informasi bisnis atau kadang merujuk pula pada informasinya itu sendiri. Tujuan intelijen bisnis adalah untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
        Sistem BI memberikan sudut pandang historis, saat ini, serta prediksi operasi bisnis, terutama dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan ke dalam suatu gudang data dan kadang juga bersumber pada data operasional. Perangkat lunak mendukung penggunaan informasi ini dengan membantu ekstraksi, analisis, serta pelaporan informasi. Aplikasi BI menangani penjualan, produksi, keuangan, serta berbagai sumber data bisnis untuk keperluan tersebut, yang mencakup terutama manajemen kinerja bisnis. Informasi dapat pula diperoleh dari perusahaan-perusahaan sejenis untuk menghasilkan suatu tolak ukur.
Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi dari Business Intelligence, di antaranya:
Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse yang selanjutnya diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data (Choirul, 2011).
Business Intelligence adalah rangkaian aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyuguhkan akses data untuk membantu petinggi perusahaan dalam pengambilan keputusan (Stevans, 2012).
Business Intelligence (BI) merupakan representasi dari aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyediakan akses terhadap data untuk membantu user dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik (Nirwasita,2012).
Business Intelligence adalah proses mengekstrak, transformasi, mengelola, dan menganalisis data bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan. Dalam proses ini pada umumnya melibatkan data set dalam jumlah besar yang tersimpan dalam datawarehouse. Proses business intelligence meliputi lima tahapan yaitu Pengumpulan data, Analisis data, Kesadaran situasi, Penilaian risiko, dan Dukungan pengambilan keputusan. (Niu, 2012).





BAB III
PEMBAHASAN
3.1              Awal mula dari perkembangan Business Intelligence
Dalam sebuah artikel 1958, peneliti IBM Hans Peter Luhn menggunakan istilah intelijen bisnis. Dia mendefinisikan kecerdasan sebagai "kemampuan untuk menangkap keterkaitan dari fakta-fakta yang disajikan sedemikian rupa untuk membimbing tindakan ke arah tujuan yang dikehendaki."
Pada tahun 1989 Howard Dresner (kemudian seorang analis Gartner Group) mengusulkan BI sebagai payung istilah untuk menggambarkan "konsep-konsep dan metode untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan menggunakan dukungan berbasis fakta-sistem." Tidak sampai akhir tahun 1990-an bahwa penggunaan ini tersebar luas.
Business intelligence dan data warehousing
Aplikasi data BI berasal dari data warehouse atau data mart. Namun, tidak semua aplikasi business intelligence memerlukan data warehouse. 
Bisnis intelijen dan analisis bisnis 
Thomas Davenport telah berpendapat bahwa business intelegnce harus dibagi ke dalam query, pelaporan, OLAP, atau sebuah "tanda" alat, dan analisis bisnis .
Faktor Kritis Keberhasilan Implementasi Business Intelligence 
Walaupun mungkin ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses implementasi sistem BI, penelitian oleh Naveen menunjukkan, berikut adalah faktor-faktor keberhasilan kritis untuk pelaksanaan intelijen bisnis: 

a. Bisnis & didorong metodologi manajemen proyek 
b. Visi yang jelas & perencanaan 
c. Berkomitmen dukungan manajemen & sponsor 
d. Manajemen data & masalah kualitas 
e. Pemetaan solusi untuk kebutuhan pengguna 
f. Pertimbangan kinerja sistem BI 
g. Kerangka yang kuat & extensible

3.2              PT BANK MANDIRI(PERSERO) Tbk
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. ((Indonesia) Bursa Efek Indonesia: Profil Bank Mandiri) adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.


3.3              Perapan Business Intelligence pada PT BANK MANDIRI(PERSERO)Tbk
Bank Mandiri terus berkomitmen meningkatkan layanan kepada nasabah melalui penguatan infrastruktur teknologi informasi (TI), sehingga dapat mendorong tingkat kepuasan nasabah dalam bertransaksi di Bank Mandiri.
Bank Mandiri dalam pengembangan infrastruktur TI tersebut juga akan mendukung pengembangan bisnis Bank Mandiri pada 2010, antara lain bisnis retail payment untuk meningkatkan penghimpunan dana murah, pengembangan high yield business, peningkatan jasa pelayanan nasabah korporasi dengan memperluas jasa layanan, membangun sinergi antar unit bisnis termasuk kantor wilayah dan unit pendukung secara menyeluruh, serta optimalisasi sinergi dengan anak perusahaan.
Sementara itu, Aliansi Unit Bisnis akan difasilitasi dengan sistem Customer Relationship Management yang terintegrasi dan dilengkapi Business Intelligence untuk meningkatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank Mandiri juga mengembangkan piranti Integrated Regulatory Reporting System dan Enterprise Risk Management untuk memastikan tata kelola perusahaan dijalankan dengan baik.
Bank Mandiri adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia yang memberikan pelayanan kepada nasabah yang meliputi segmen usaha Corporate, Commercial, Micro & Retail, Consumer Finance dan Treasury & International Banking. Bank Mandiri pada saat ini memiliki anak-anak perusahaan untuk mendukung bisnis utamanya yaitu: Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Mandiri (perbankan syariah), AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa), Bank Sinar Harapan Bali (UMKM) serta Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan),
Per 30 September 2009, kredit tumbuh 15,7% (Year on Year) atau sebesar Rp 25,5 triliun, yaitu dari Rp 162,8 triliun menjadi Rp 188,3 triliun. Jumlah dana murah meningkat 17,6% atau sebesar Rp 25,4 triliun, yaitu dari Rp 143,8 triliun menjadi Rp 169,1 triliun. Net Interest Margin (NIM) mengalami penurunan dari 5,46% menjadi 5,21%. Cost Efficiency Ratio (CER) membaik dari 43,0% menjadi sebesar 39,0%. Rasio Net NPL terjaga di level 0,85%. Laba bersih mencapai Rp 4,62 triliun, atau tumbuh 16,8% dari pencapaian periode yang sama tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp 3,95 triliun.
Komponen Dasar BI
Pada dasarnya komponen BI mencakup gathering, storing, analyzing dan providing access to data. Dan penggunaan Business Intelligence tidak dipungkiri memiliki keamanan yang kurang dan timbul masalah di berbagai perusahaan lain , contohnya :
a. Manager Promosi ingin menganalisis pengaruh tiap jenis media iklan di koran, majalah, dan TV terhadap penjualan produk.
b. Manager HRD dapat menganalisis pengaruh kenaikan gaji terhadap peningkatan produktivitas pekerja di lantai pabrik.
c. Manajer Penjualan ingin mengetahui pengaruh musim dan kepadatan penduduk terhadap penjualan es krim di tiap daerah
DAMPAK POSITIF(KENUNTUNGAN) /VALUE BAGI PT MANDIRI PERSERO Tbk
Dalam penerapannya pun memiliki banyak keuntungan yang sangat banyak bagi pt perbankan khususnya dikarenakan penggunaan nya dan penerapannya menguntungkan nasabah bagi kenyamanan bertransaksi dan mendapatkan feedback dari nasabah kepada Bank Mandiri untuk semakin banyak menabung dan memberikan kenyamanan bagi setiap nasabahnya .
VALUE yang diperoleh  antara lain :
·      Konsolidasi informasi Dengan BI dijalankan di dalam perusahaan, data akan diolah dalam satu platform dan disebarkan dalam bentuk informasi yang berguna (meaningful) ke seluruh organisasi. Dengan ketiadaan information assymmetry, kolaborasi dan konsolidasi di dalam perusahaan dapat diperkuat. Dengan konsolidasi, maka dapat dimungkinkan pembuatan cross-functional dan corporate-wide reports. Meskipun harus diakui, benefit ini juga mampu disediakan oleh software ERP.
·      In-depth reporting Software Business Process Management (BPM) memang mampu memberikan report dan analisis, namun cukup sederhana dan hanya bertolak pada kondisi intern. Sedangkan BI mampu menyediakan informasi untuk isu-isu bisnis yang lebih besar pada level strategis.
·      Customized Graphic User Interface (GUI) Beberapa ERP memang berusaha membuat tampilan GUI yang user friendly, namun BI melangkah lebih jauh dengan menyediakan fasilitas kustomisasi GUI. Sehingga tampilan GUI jauh dari kesan teknis dan memberikan view of business sesuai dengan keinginan masing-masing user.
·      Sedikit masalah teknis karena sifatnya yang user friendly meminimasi kemungkinan operating error dari user, dan BI hanya merupakan software pada layer teratas (information processing) dan bukan business process management.
·      Biaya pengadaan rendah karena BI hanya software yang bekerja pada layer teratas dari pengolahan informasi, harga software-nya tidak semahal ERP. Biaya pengadaannya pun menjadi lebih murah dibandingkan ERP. Apalagi saat ini banyak ditunjang juga oleh produk BI yang open source.
·      Databank BI yang fleksibel membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan ERP sebagai pemasok databank yang akan diolah menjadi reports dan scorecard, namun BI juga dapat bekerja dari databank yang dibuat terpisah. BI pun menjadi terbuka untuk digunakan oleh analis profesional dan peneliti, yang data olahannya bersifat sekunder.
·      Kecepatan (responsiveness) merupakan sifat BI lain yang tidak dimiliki oleh ERP. Misalnya pada penghitungan service level sebagai salah satu Key Performance Indicator (KPI). Fungsi BI akan memberikan peringatan kepada user sebelum batas bawah dalam service level (lower limit) terlampaui. Akibatnya masalah bisa ditangani sebelum benar-benar muncul ke permukaan. Salah satu contoh pada responsiveness adalah industri kesehatan, penggunaan BI berjasa mencegah penyebaran suatu penyakit/wabah secara luas (outbreak). Nama-nama vendor BI memang masih asing di Indonesia.


BAB 4
KESIMPULAN
Bank Mandiri mempunyai motto terdepan,terpercaya,terkemuka maka dari penerapan Business Intelligence telah diketahui memiliki banyak value bagi setiap perusahaan, maka diharapkan penerapan Business Intelligence  makin dikembangkan seiiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada sekarang diseiimbangkan agar setiap perusahaan khususnya perbankan dapat memberi kenyamanan  bagi setiap nasabahnya.

REFERENSI
http://subaridargombez.wordpress.com/2008/09/30/business-intelligence-bi-membuat-hidup-data-lebih-hidup/
http://bisnisonlineratih.blogspot.com/2013/10/business-intelligence.html
http://business-intelegence.blogspot.com/2009/12/sejarah-bi_31.html
http://ir.bankmandiri.co.id/phoenix.zhtml?c=146157&p=irol-newsArticle_Print&ID=1436548&highlight=

1 komentar:

  1. izin donload , bagus blognya
    Kunjungi juga blog kami
    http://blog.binadarma.ac.id/fatoni

    BalasHapus